Senin, 02 Mei 2011

50 Truk Pengangkut Batu Bara Dikurung



50 Truk Pengangkut Batu Bara Dikurung
Tuesday, 03 May 2011 10:49 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Ribuan truk angkutan batu bara yang selama ini merusak ruas jalan negara di Sumatera Selatan (Sumsel) dan kerap membuat banyak pengendara kendaraan bermotor menjadi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas), akhirnya ditindak petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang.

Dinas Perhubungan yang telah melarang truk-truk angkutan batu bara masuk melintas dalam kota Palembang pada siang hari pekan lalu, akhirnya mengambil tindakan. 50 Unit truk angkutan batu bara ditahan dan “dikurung” di areal terminal Karya Jaya.

“Truk-truk angkutan batu abra tersebut terpaksa ditahan dan dilarang masuk melintas di jalan dalam kota pada siang hari. Tindakan ini diambil berdasarkan kesepakatan Pemerintah KotaPalembang, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pengusaha bahwa truk hanya boleh melintas pada pukul 18.00 WIB sampai 05.00 WIB,” kata Masripin Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Selasa (3/5).

Untuk mencegah masuknya truk-truk batu bara dengan bobot besar pada siang hari, petugas Dinas Perhubungan bersama anggota Polresta Palembang melakukan razia di depan terminal Karya Jaya yang merupakan pintu masuk ke dalam kota Palembang dari arah Lahat dan Muara Enim.

Kesepakatan melarang angkutan batu bara melintas pada siang hari diambil karena dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan.

“Akibat truk batu bara sering melintas dengan beban yang lebih dan macet di atas jembatan kini kondisi jembatan Musi II semakin parah, begitu juga dengan Jalan Soekarno Hatta yang semakin banyak berlubang,” kata Masripin.

Dari data yang ada jumlah truk angkutan batu bara yang beroperasi di Sumatera Selatan mencapai 1.340 unit truk. Truktruk tersebut memiliki sumbu muatan terberat (SMT) antara 8 ton dan 12 ton. Namun dalam prakteknya muatan truk-truk batu bara tersebut melebihi ketentuan itu.

Sementara itu Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf mengatakan kemacetan lalu lintas yang terjadi akhir-akhir ini sudah parah. “Parahnya kondisi lalu lintas tersebut akibat ratusan truk batu bara setiap hari melintas pada jalan negara menuju pelabuhan Tanjung Api-Api,” ujarnya.


Redaktur: Stevy Maradona
Reporter: Maspriel Aries
http://www.republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar